● online
- Diskon ❯ Semua buku didiskon mulai 10%
- Asli ❯ Kami menjual buku asli, dari penerbit. Tidak menjual buku bajakan, repro, kw atau ilegal lainnya
- Pengiriman ❯ Pengiriman ke seluruh Indonesia, pengiriman ke luar negeri sila WA kami
- Pembayaran ❯ Transfer Bank, Dompet Elektronik (Link Aja, Dana, Go Pay, OVO), QRIS
- Pengadaan ❯ Menerima pengadaan buku untuk perpustakaan
Semiotika dan Hipersemiotika: Kode Gaya dan Matinya Makna
Rp 102.000 Rp 120.000ISBN | 978-602-0708-25-6 |
Stok | Habis |
Kategori | Budaya |
Buku ini dimulai dengan definisi semiotika yang mencengangkan dari Umberto Eco. Secara tandas ia mewedarkan bahwa semiotika pada prinsipnya adalah “sebuah disiplin yang mempelajari segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta (lie).” Definisi Eco ini secara eksplisit menegaskan betapa sentral konsep dusta di dalam wacana semiotika, sehingga dusta tampaknya menjadi prinsip utama semiotika itu sendiri. Eco lalu melanjutkan: “Bila sesuatu tidak dapat digunakan untuk mengungkap dusta, maka sebaliknya ia tidak dapat pula digunakan untuk mengungkap kebenaran (truth)—ia pada kenyataannya, bahkan tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan apa-apa”.
Semiotika dan Hipersemiotika: Kode Gaya dan Matinya Makna
Penulis : Yasraf Amir Piliang
Tebal : 386 hlm
Ukuran : 15,5 x 23 cm
Penerbit : Cantrik Pustaka
Deskripsi :
Buku ini dimulai dengan definisi semiotika yang mencengangkan dari Umberto Eco. Secara tandas ia mewedarkan bahwa semiotika pada prinsipnya adalah “sebuah disiplin yang mempelajari segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta (lie).” Definisi Eco ini secara eksplisit menegaskan betapa sentral konsep dusta di dalam wacana semiotika, sehingga dusta tampaknya menjadi prinsip utama semiotika itu sendiri. Eco lalu melanjutkan: “Bila sesuatu tidak dapat digunakan untuk mengungkap dusta, maka sebaliknya ia tidak dapat pula digunakan untuk mengungkap kebenaran (truth)—ia pada kenyataannya, bahkan tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan apa-apa”.
Bertolak dari definisi tersebut, Yasraf Amir Piliang mengembangkan secara kreatif apa yang ia sebut sebagai hipersemiotika. Hipersemiotika, dengan demikian, adalah teori tentang dusta—tetapi juga dimaksudkan sebagai ikhtiar pelampauan atas selubung dusta demi merengkuh secara penuh (atau mungkin tak sepenuhnya utuh) tentang kebenaran yang terserak di dalam relasi-relasi sublim tanda, gaya, kode, makna, iklan, seni, agama, dan hal-hal yang menyehari di sekitar kita.
Tags: budaya, cantrik pustaka
Semiotika dan Hipersemiotika: Kode Gaya dan Matinya Makna
Berat | 450 gram |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 1.513 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Dalam perspektif kekinian cagar budaya merupakan kekayaan budaya material bangsa (tangible), sebagai perwujudan hasil pemikiran dan perilaku manusia dalam mengarungi kehidupan. Eksistensi cagar budaya terkait langsung dengan akumulasi pengalaman kolektif manusia pendukung budaya pada zamannya. Wujud kebudayaan dapat berupa “mahakarya peradaban” manusia sebagai monumen-monumen besar maupun hasil buah karya pemikiran masyarakat kebanyakan pada umumnya. Buah… selengkapnya
Rp 59.500 Rp 70.000“Memimpin adalah menderita, bukan menumpuk harta.” Itulah salah satu ungkapan Haji Agus Salim yang patut kita renungkan. Ya, ia adalah sosok karismatik dan salah satu guru bangsa di Indonesia. Keseharian yang penuh kesederhanaan tetapi bermakna istimewa, menjadikannya tokoh yang patut untuk diteladani. Selain Haji Agus Salim, masih banyak tokoh bangsa yang patut kita jadikan panutan…. selengkapnya
Rp 42.500 Rp 50.000Buku Kuliner Semarangan merupakan kumpulan informasi tentang sejarah dan asal usul kuliner pada 10 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah bagian utara, yaitu Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang beserta Lasem, Blora, dan Grobogan beserta Purwodadi. Ternyata di berbagai daerah kuliner ini terdapat makanan yang riwayatnya unik seperti dawet yang bermula dari Kecamatan Pesantenan… selengkapnya
Rp 225.250 Rp 265.000“Bunuh diri memang misteri kehidupan umat manusia yang sulit dipecahkan dan sebaiknya kita terus belajar dengan cara apapun untuk menghindarinya…”
Rp 57.800 Rp 68.000Pernahkah Anda menonton film Musashi besutan sutradara Yasuo Mikami yang rilis tahun 2019? Atau, membaca novel tebal berjudul Musashi karya Eiji Yoshikawa? Keduanya menceritakan kisah hidup Miyamoto Musashi, penulis buku Kitab Lima Unsur ini. Kitab Lima Unsur adalah mahakarya paling mencerahkan tentang seni bela diri pedang dalam sejarah Jepang, bahkan dalam sejarah dunia. Buku ini… selengkapnya
Rp 42.500 Rp 50.000Penulis : Suwarna Tebal : xvii + 252 hlm Ukuran : 17,50 x 25 cm Penerbit : Histokultura Deskripsi : Kebudayaan merupakan buah budi-daya manusia, berisi: sistem religi dan upacara keagamaan; sistem dan organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem mata pencaharian hidup; serta sistem teknologi dan peralatan. Hal ini terwujud dalam: (1) idiovak, sebagai… selengkapnya
Rp 110.330 Rp 129.800Penulis : Soe Tjen Marching Tebal : 277 hlm Ukuran : 14,5 x 21 cm Penerbit : Ombak Deskripsi :
Rp 51.000 Rp 60.000Penulis : Dita Hendriani Tebal : 144 hlm Ukuran : 16 x 24 cm Penerbit : Ombak Deskripsi : Berdasarkan konteks budaya, ragam kesenian terjadi disebabkan adanya sejarah dari zaman ke zaman. Jenis-jenis kesenian tertentu mempunyai kelompok pendukung yang memiliki fungsi berbeda. Adanya perubahan fungsi dapat menimbulkan perubahan yang hasil-hasil seninya disebabkan oleh dinamika masyarakat,… selengkapnya
Rp 42.500 Rp 50.000Penulis : Kuntowijoyo Tebal : xiv + 218 hlm Ukuran : 14,5 x 21 cm Penerbit : Tiara Wacana Deskripsi : Orang bisa memberi tafsir yang bermacam-macam tentang perubahan masyarakat dan kebudayaan, karena kedua-duanya memang kaya dengan nuansa. Buku ini merupakan hasil pengembaraan intelektual KUNTOWIJOYO selama sekitar enam tahun. Dalam kapasitasnya sebagai sejarawan dan budayawan… selengkapnya
Rp 38.400 Rp 48.000
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.