Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS
● online
CS
● online
Halo, perkenalkan saya CS
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

  • Diskon ❯ Semua buku didiskon mulai 10%
  • Asli ❯ Kami menjual buku asli, dari penerbit. Tidak menjual buku bajakan, repro, kw atau ilegal lainnya
  • Pengiriman ❯ Pengiriman ke seluruh Indonesia, pengiriman ke luar negeri sila WA kami
  • Pembayaran ❯ Transfer Bank, Dompet Elektronik (Link Aja, Dana, Go Pay, OVO)
  • Pengadaan ❯ Menerima pengadaan buku untuk perpustakaan
Beranda » Bahasa dan Sastra » Novel » Siedjah – Melintasi Tapal Batas Kepicikan Kolonial
click image to preview activate zoom
Diskon
20%

Siedjah – Melintasi Tapal Batas Kepicikan Kolonial

Rp 112.000 Rp 140.000
Hemat Rp 28.000
Kode978-602-433-937-1
Stok Tersedia
Kategori Novel

Ia seorang gadis Belanda yang lahir di Nijkerk, sebuah kota kecil yang mirip desa besar. Sebetulnya, namanya Siebrigje. Akan tetapi, ia lebih suka dipanggil Siedjah. nama itu diberikan oleh sahabat-sahabatnya di Hindia. Memang, sesungguhunya hidupnya baru dimulai pada tahun 1924. Di Hindia. ketika itu, ia belum lagi berumur 20 tahun. Ia ingin mengembangkan sayap, ingin mencicipi kehidupan yang lebih luas daripada Nijkerk, lebih luas daripada negeri Belanda. Ia tak hanya ingin menjadi guru bagi anak-anak berkulit putih berambut pirang di negerinya sendiri. Ia ingin yang lain. Ia ingin menyeberangi laut dan mengajar anak-anak berkulit sawo matang di Hindia Belanda.

Tentukan pilihan yang tersedia!
Pemesanan lebih cepat! Pesan Langsung
Bagikan ke

Siedjah – Melintasi Tapal Batas Kepicikan Kolonial

Penulis     : Niko Vink

Tebal         : viii + 396 hlm

Ukuran     : 14 x 21 cm

Penerbit   : Pustaka Obor Indonesia

Deskripsi :

Ia seorang gadis Belanda yang lahir di Nijkerk, sebuah kota kecil yang mirip desa besar. Sebetulnya, namanya Siebrigje. Akan tetapi, ia lebih suka dipanggil Siedjah. nama itu diberikan oleh sahabat-sahabatnya di Hindia. Memang, sesungguhunya hidupnya baru dimulai pada tahun 1924. Di Hindia. ketika itu, ia belum lagi berumur 20 tahun. Ia ingin mengembangkan sayap, ingin mencicipi kehidupan yang lebih luas daripada Nijkerk, lebih luas daripada negeri Belanda. Ia tak hanya ingin menjadi guru bagi anak-anak berkulit putih berambut pirang di negerinya sendiri. Ia ingin yang lain. Ia ingin menyeberangi laut dan mengajar anak-anak berkulit sawo matang di Hindia Belanda.

Dengan modal keberanian dan idealisme anak muda, Siedjah melanglang ke Nusantara. Ia bertemu dan berhadapan dengan kolonialisme Belanda yang rabun jauh, yang mengecewakannya. Ia bukan orang seperti itu. ia tak ingin rabun jauh seperti itu.

Dari lubuk hatinya, Siedjah ingin lebih dekat dengan dan ingin lebih paham masyarakat dan budaya-budaya Nusantara. ia ingin agar masyarakat dan budaya-budaya itu dihargai sebagaimana mestinya. ia gusar dan geram pada sikap petinggi-petinggi kolonial yang melecehkan masyarakat dan budaya-budaya itu. Ia teramat sangat memahami dan mendukung budaya itu. Ia teramat sangat memahami dan mendukung keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka.

Di Hindia Belanda selama 18 tahun, ia menggapai cita-citanya dengan penuh semangat: mengajar di Ambon, Jawa, dan Aceh. Ia menemukan cinta, melahirkan anak semata wayang dan putus cinta. lalu, Jepang datang. Matahari terbit yang membawa kemurungan. Dan, kita yang membaca cerita kisah nyata Siedjah, berjalan di sampingnya.

 

Tags: ,

Siedjah – Melintasi Tapal Batas Kepicikan Kolonial

Berat 350 gram
Kondisi Baru
Dilihat 634 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Buku Terkait
Cloud Hosting Indonesia

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: