Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan layanan pelanggan kami

Pemasaran
● online
Pemasaran
● online
Halo, perkenalkan saya Pemasaran
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

  • Diskon ❯ Semua buku didiskon mulai 10%
  • Asli ❯ Kami menjual buku asli, dari penerbit. Tidak menjual buku bajakan, repro, kw atau ilegal lainnya
  • Pengiriman ❯ Pengiriman ke seluruh Indonesia, pengiriman ke luar negeri sila WA kami
  • Pembayaran ❯ Transfer Bank, Dompet Elektronik (Link Aja, Dana, Go Pay, OVO), QRIS
  • Pengadaan ❯ Menerima pengadaan buku untuk perpustakaan
Beranda » Sejarah » Cilacap 1830-1942: Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa
click image to preview activate zoom
Diskon
15%

Cilacap 1830-1942: Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa

Rp 51.000 Rp 60.000
Hemat Rp 9.000
ISBN978-602-258-407-0
Stok Habis
Kategori Sejarah
Tentukan pilihan yang tersedia!
HABIS
Maaf, produk ini tidak tersedia.
Bagikan ke

Cilacap 1830-1942: Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa

Penulis     : Susanto Zuhdi

Tebal         : 176 hlm

Ukuran     : 16 x 24 cm

Penerbit   : Ombak

Deskripsi :

Konsep ‘pintu belakang’ dalam suasana pascaperang dan pascakolonial bukan saja tidak berlaku, tetapi sungguh merupakan hal yang tidak patut. Akan tetapi, hendaknya mulai sekarang perlu dipikirkan untuk menganggap pantai selatan ini sebagai bagian depan, seperti juga halnya pantai Sumatera Barat dan pulau-pulau selatan di kepulauan Nusa Tenggara yang menghadapi Samudera Hindia. Begitu pula kawasan Nusantara yang berbatasan dengan Laut Pasifik bukan dilihat sebagai daerah periferi, melainkan serambi yang menghadap ke dunia Pasifik dan daerah seberangnya.
Selain menghadap ke luar, suatu pelabuhan juga harus mementingkan daerah hinterland. Dalam hubungan ini pula, studi yang dilaksanakan oleh Dr Susanto Zuhdi tentang sejarah Pelabuhan Cilacap memberi sumbangan yang berharga. Sebagaimana diketahui, hubungan timbal balik antara pelabuhan dengan daerah hinterland sangat menentukan perkembangan kedua belah pihak. Namun, apabila daerah pedalaman ini mempunyai alternatif lain untuk tempat mengekspor hasil produksinya, hal ini akan memengaruhi perkembangan pelabuhan pertama dalam hal Cilacap, pelabuhan Semarang dan Cirebon memainkan peran sebagai pelabuhan alternatif. Kemudian, akses dan kelengkapan sarana pelabuhan tentu sangat menentukan.
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sudah nyata dengan jelas dari buku penting ini korelasi antara perkembangan Pelabuhan Semarang, Cirebon, dan Cilacap. Oleh karena itu diperlukan dialog antardaerah untuk merencanakan perkembangan pelabuhan di daerah masing-masing. Diperlukan suatu persaingan yang sehat untuk memacu pembangunan ekonomi daerah setempat. Akan tetapi, jika persaingannya tidak terkendali, tidak mustahil jumlah konflik akan bertambah. Oleh sebab itu, studi sejarah pelabuhan relevan sekali untuk mengantisipasi kesulitan di masa depan nanti.

Tags: , , , , ,

Cilacap 1830-1942: Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa

Berat 200 gram
Kondisi Baru
Dilihat 2.826 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa